Runtuhnya
Kerajaan Besar Majapahit
Masuknya Agama
Islam di Pulau Jawa kurang lebih pada tahun 1478.
Prabu Kertabumi
berputra 4, diantaranya yang sangat terkenal ialah :
1. R.Patah (Jimbuningrat) : Kerajaan Demak Bintoro
2. Dayaningrat : Kerajaan Butuh
3.Bondan Kejawan : Kerajaan Gumandangin (Madiun)
4. R.Lembu Peteng (R.Katong) : Kerajaan Ponorogo
R.Katong
(penganut Hindu) bertentangan dengan ajaran Agama Islam (wali) yang dipelopori
Sunan Drajat dan Sunan Bonang. Dan terjadi peperangan R.Katong yang berusaha
mendesak para wali. Dikarenakan pengikut para wali sangat banyak, maka R.Katong
dan istri Raden Mas Ayu Kencana melarikan diri ke arah barat. Namun ditengah
perjalanan R.Katong beserta istri dihadang oleh utusan para wali yaitu seorang
punggawa Ponorogo bernama R.Suryo Ngalam (putra dari Prabu Rana Wijaya),
sehingga terjadi peperangan di wilayah Nawangan, sehingga Mas Ayu Kencana
wafat. Jenazah Mas Ayu Kencana di bawa
oleh R.Katong sampai di Donorejo dan dimakamkan di Donorejo.
R.Suryo
Ngalam kembali menghadang para wali yang bermarkas di Desa Pagerwojo (sebelah
selatan Gunung Wilis).
R.Katong
kembali meneruskan perjalanan ke barat
bersama pengikutnya, sehingga sampailah di selatan Gunung Jati Saketi (Gunung
Kukusan). Disitu R.Katong bersemedi di atas batu hitam ditengah hutan. Dan
akhirnya mendapat wangsit dari Hyang Maha Agung agar R.Katong membuat
petilasan. Sehingga petilasan tersebut menjadi sebuah tempat yang sangat baik,
tanahnya subur dan airnya mengalir terus. Yang diberi nama “KATONGAN”.
(mengabadikan nama R.Katong)
Pada
saat ini Desa Katongan disebut sebagai Desa Budaya. Di Desa Katongan kebudayaan
dilakukan dengan berbagai macam kegiatan. Macam-macam kegiatan yang diadakan
diantaranya adalah kirab budaya, bersih desa, dan berbagai macam kegiatan
lainnya yang menyangkut dengan kebudayaan. Saat ini penduduk di Desa Katongan
berjumlah 5022 jiwa, diantaranya laki-laki berjumlah 2479 jiwa dan perempuan
berjumlah 2550 jiwa. Sebagian besar agama yang dianut adalah agama Islam.
Kegiatan keagamaan yang dilakukan yaitu setiap bulan Ramadhan yaitu Safari
Tarwih dan Takbir Keliling. Sampai saat ini Desa Katongan digunakan sebagai
tempat pencaharian warga masyarakat dan tanahnya digunakan sebagai lahan
pertanian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar